Langsung ke konten utama

Tak Kuat Lihat Fadli Disemprot Ngabalin, Neno Warisman Kabur! Nyalinya Kok Langsung Ciut?



Rabu (29/8/2018), TvOne menggelar acara "Dua Sisi" dengan menghadirkan Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman dan Waketum Gerindra Fadli Zon versus Sekjen PPP Arsul Sani dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Topik panas yang dibahas adalah Kebebasan Berekspresi Berujung Persekusi".





Namun, terjadi insiden menarik ketika Ngabalin ngamuk dan nyemprot Fadli Zon karena telah menuduh aparat kepolisian biadab terkait dengan insiden "persekusi" Neno Warisman saat hendak menghadiri aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru Riau.


Mungkin lantaran tak kuat menyaksikan Fadli diserang Ngabalin dengan dan nada suara dan intonasi yang sarat dengan ekspresi murka, Neno tiba-tiba meninggalkan acara "Dua Sisi" tanpa pamit.


Seperti dikutip tribunwow.com (30 Agustus 2018), insiden berawal ketika Arsul Sani menanggapi pernyataan Neno yang menyatakan jika deklarasi Ganti Presiden tidak bermuatan politik. Arsul pun bertanya-tanya, apakah Neno tidak melakukan introspeksi dan muhasabah kok sampai mengalami penghadangan dan penolakan?


Menurut Arsul, introspeksi itu penting karena kebebasan berekspresi bukan dalam ruang kosong. Ada banyak elemen masyarakat yang berbeda pendapat sehingga menimbulkan reaksi. Bahkan, menurut Prof. Jimly tagar 2019 ganti presiden menyebarkan kebencian.


Fadli Zon tiba-tiba memotong pernyataan Asrul dan mempertanyakan kebencian apa yang dimaksud. Belum sempat dijawab Arsul, Ngabalin langsung nyambar. Terjadi adu mulut yang memanas antara Ngabalin dan Fadli tentang soal dugaan persekusi yang dilakukan aparat. Dengan nada keras, Ngabalin menuding Fadli telah menghina kepolisian karena dianggap melakukan persekusi.

Lantaran suara Ngabalin yang terus meninggi, Neno Warisman yang duduk di samping Fadli langsung beranjak dari kursi dan meninggalkan panggung debat.

Begitulah! Seperti halnya acara debat dan talkshow yang lain, soal solusi bukan yang utama. Mereka hanya saling berusaha menjatuhkan lawan debat. Akhirnya, yang terjadi kemudian adalah soal kemampuan berargumen dan mempertahankan pendapat. Jika perlu ngotot dan menciptakan kesan kepada publik bahwa pendapatnyalah yang paling benar.

Itu hal yang biasa dan lazim terjadi dalam forum debat. Yang justru menarik diamati adalah sikap Neno yang tiba-tiba kabur dari forum ketika acara debat masih berlangsung. Ini bukan soal gender, kultur laki-laki dan perempuan, melainkan soal etika.

Bagaimana bisa disebut beretika kalau debat masih seru dan panas tiba-tiba mundur tanpa pamit. Ini sungguh tidak sesuai dengan adab yang berlaku dalam sebuah forum debat untuk menguji kemampuan beradu argumen dan mempertahankan pendapat.

Ternyata pujian Ketum Gerindra Prabowo Subianto bahwa nyali Neno melebihi nyali prajurit Kopassus hanya isapan jempol. Di atas panggung deklarasi #2019GantiPresiden merasa paling hebat karena dapat pujian luar biasa dari simpatisannya, tapi nyalinya langsung ciut dan nyungsep ketika berhadapan dengan Ngabalin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Ide Nyeleneh Orang Perbaiki Barang Rusak Ini Bikin Kita Enggak Habis Pikir

Saat  barang  rusak, sebagian orang mungkin menggantinya dengan barang baru. Tapi tak sedikit orang memilih untuk memperbaiki barang rusak bagaimanapun caranya. Ya kadang ada ide tak terduga yang muncul di kepala kita saat mengerjakan sesuatu, seperti halnya memperbaiki  barang  rusak. Mulai dari menggunakan barang aneh, sampai diubah menjadi barang tak terduga. Dirangkum dari berbagai sumber berikut ini merupakan ide kocak orang-orang saat betulin  barang . Ada yang kreatif, ada pula yang bikjin tepuk jidat. 1. Gak kesampaian jadi nahkoda kapal 2. Bisa sambil gowes 3. Yang penting bisa duduk 4. Kok kepikiran ya? 5. Kreatif idenya... 6. Standar motor gaya ceker ayam 7. Sayang kalau dibuang 8. Sepeda VVIP 9. Cukur pakai garpu 10. Knalpot go green --------------------------------------------------------------------------------- insurance Understanding Insuran...

Dikira air kelapa muda, minuman ditenggak atlet luar ini bikin ngakak

Rasanya bikin sang atlet luar terkaget-kaget. Perhelatan  Asian Games 2018  yang sedang berlangsung tengah menjadi pusat perhatian masyarakat. Selain sebagai ajang perebutan medali, Asian Games 2018 juga menjadi ajang pertukaran budaya bagi para atlet yang berasal dari berbagai negara di Asia. Para atlet dari luar Indonesia ini ikut mencicipi kuliner- kuliner khas Tanah Air  yang ada. Seperti yang terlihat pada sebuah foto yang ramai diperbincangkan di Twitter baru-baru ini. Pada foto yang diunggah oleh pemilik akun Twitter @rasjawa, Senin (27/8), tampak seorang atlet luar yang memegang kotak santan instan berukuran besar. Atlet yang diketahui berasal dari China ini terlihat sudah meminum santan instan tersebut karena bagian atas kotak tampak terbuka. Dari cuitan itu diketahui bahwa ternyata atlet ini salah mengira santan instan sebagai minuman air kelapa muda. Pantasa saja, atlet luar itu mengaku rasa minuman di Indonesia cukup aneh. Sontak kelakuan nyeleneh atlet itu me...

4 Kisah atlet tidak terima hasil pertandingan, ada yang buang medali

Dapat mewakili negaranya dalam sebuah olimpiade atau pesta olahraga bergengsi tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi seorang atlet. Lebih-lebih apabila mereka dapat mengharumkan nama bangsanya dengan menyabet sebuah medali. Rasa bangga dan bahagia tentu begitu meletup-letup di hati. Sayangnya, hal tersebut tak berlaku bagi setiap atlet. Yap, percaya atau tidak, terdapat beberapa atlet yang justru 'menolak' kemenangannya. Mereka tidak bangga dan justru kecewa dengan hasil pertandingan meskipun pada kenyataannya mereka berhasil menyabet sebuah medali. Mayoritas, atlet yang tidak menerima kemenangannya tersebut adalah mereka yang meraih medali perak dan perunggu. Mereka kecewa dengan keputusan wasit atau juri dan menganggap bahwa mereka lebih layak untuk meraih medali emas, bukan perak atau perunggu. 1. Amir Mahdi. Karateka Iran yang berlaga di Asian Games 2018 ini langsung melepas medali peraknya sesaat setelah dikalungkan di lehernya. Ia yang kala itu bertanding melawan ...