Langsung ke konten utama

4 Kisah atlet tidak terima hasil pertandingan, ada yang buang medali

Dapat mewakili negaranya dalam sebuah olimpiade atau pesta olahraga bergengsi tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi seorang atlet. Lebih-lebih apabila mereka dapat mengharumkan nama bangsanya dengan menyabet sebuah medali. Rasa bangga dan bahagia tentu begitu meletup-letup di hati.
Sayangnya, hal tersebut tak berlaku bagi setiap atlet. Yap, percaya atau tidak, terdapat beberapa atlet yang justru 'menolak' kemenangannya. Mereka tidak bangga dan justru kecewa dengan hasil pertandingan meskipun pada kenyataannya mereka berhasil menyabet sebuah medali.
Mayoritas, atlet yang tidak menerima kemenangannya tersebut adalah mereka yang meraih medali perak dan perunggu. Mereka kecewa dengan keputusan wasit atau juri dan menganggap bahwa mereka lebih layak untuk meraih medali emas, bukan perak atau perunggu.
1. Amir Mahdi.

Karateka Iran yang berlaga di Asian Games 2018 ini langsung melepas medali peraknya sesaat setelah dikalungkan di lehernya. Ia yang kala itu bertanding melawan Rifki Ardiansyah merasa kecewa dengan keputusan juri yang menurutnya memiliki kecederungan pro Indonesia.
2. Mohd Al Jufferi.

Tak terima dengan keputusann juri yang dinilainya terlalu memihak Komang Harik, pesilat Indonesia, Al Jufferi yang berhasil meraih medali perak ini mengamuk di ruang ganti Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Ia bahkan membuat dinding pembatas di ruangan tersebut jebol.
3. Laishram Sarita Devi.

Dalam gelaran Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Sarita menolak medali perunggu yang diberikan untuknya. Aksi tersebut dilakukan karena petinju asal India itu tidak terima dan merasa dicurangi saat bertanding dalam babak semifinal. Sarita merasa lebih unggul atas lawannya, Park Ji-na dari Korea, tetapi juri memutuskan yang sebaliknya.
4. Ara Abrahamian.
Pegulat asal Swedia ini membuang medali perunggu yang diperolehnya sesaat setelah diberikan pada sesi medal presentation. Ia kecewa dengan keputusan juri yang menyatakan bahwa dirinya kalah dari Andrea Minguzzi, pegulat asal Italia. Atas aksi tidak terpujinya tersebut, IOC pun mendiskualifikasi dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia patut berbangga karena pesilat Hanifan Yudani Kusumah berhasil meraih medali emas ke-29 untuk Indonesia. Namun momen tersebut rupanya jadi spesial karena Hanif tiba-tiba menuju tribun VVIP. Dirinya menuju kursi Presiden  Jokowi  dan ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia  Prabowo Subianto . Setelah memeluk satu-satu, Hanif pun memeluk keduanya berbarengan. Tentu saja momen tersebut adalah momen langka yang jarang terjadi. Momen ini kemudian mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh penonton yang hadir di Padepokan Pencak Silat TMII. Jokowi lewat akun Facebook dan Instagram-nya mengunggah momen tersebut disertai caption yang menyentuh. 1. Tulis Caption Menyentuh "Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, sore tadi. Begitu dinyatakan sebagai peraih medali emas kelas C setelah menundukkan Nguyen Thai Linh asal Vietnam, pesilat putra Hanifan Yudani Kusumah merayakan kemenangannya dengan berlari keliling arena lalu naik ke tribun penonton tempat saya duduk bers...

'Nak terkencing nampak harimau melintas'

“HENDAK terkencing pun ada apabila harimau liar muncul secara tiba-tiba di depan mata,” kata Shahrul Azwan Abdul Halil menceritakan detik ketika bertembung dengan harimau di Taman Negara Kuala Tahan, Jerantut, hari ini. Shahrul Hazwan, 27, berkata, ketika kejadian 3.45 petang itu, dia dan tiga rakannya, Wan Kamarul Iznan Wan Ahmad Nazri, Wan Iqbal Fikri Wan Ahmad Nazri dan Wan Noriman Syah Wan Mohd Adat dalam perjalanan dari Kuala Tahan ke Kampung Pagi. Katanya, apabila tiba di Bukit Dedari, tiba-tiba seekor harimau keluar dari hutan berhampiran untuk melintas jalan raya dilalui mereka. “Kami semua tergamam dan membiarkannya melintas jalan ke hutan di seberang jalan, kami menghentikan kereta dan tidak membunyikan hon kerana bimbang mendatangkan kemarahannya. “Ini kali pertama saya lihat harimau liar di depan mata secara ‘live’. Walaupun saya membesar di Taman Negara Kuala Tahan, bukan mudah hendak melihatnya kerana kita tidak tahu bila ia akan muncul,” katanya kepada N...

Tak Kuat Lihat Fadli Disemprot Ngabalin, Neno Warisman Kabur! Nyalinya Kok Langsung Ciut?

Rabu (29/8/2018), TvOne menggelar acara "Dua Sisi" dengan menghadirkan Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman dan Waketum Gerindra Fadli Zon versus Sekjen PPP Arsul Sani dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Topik panas yang dibahas adalah Kebebasan Berekspresi Berujung Persekusi". Namun, terjadi insiden menarik ketika Ngabalin ngamuk dan nyemprot Fadli Zon karena telah menuduh aparat kepolisian biadab terkait dengan insiden "persekusi" Neno Warisman saat hendak menghadiri aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru Riau. Mungkin lantaran tak kuat menyaksikan Fadli diserang Ngabalin dengan dan nada suara dan intonasi yang sarat dengan ekspresi murka, Neno tiba-tiba meninggalkan acara "Dua Sisi" tanpa pamit. Seperti dikutip tribunwow.com (30 Agustus 2018), insiden berawal ketika Arsul Sani menanggapi pernyataan Neno yang menyatakan jika deklarasi Ganti Presiden tidak bermuatan politik. Arsul pun bertanya-tanya, apakah Neno tidak melakuka...